Sekarang kita ibaratkan kalau program itu sebuah organisasi besar, dan kita (programmer) sebagai ketuanya. Agar kerjanya lebih efektif dan efisien maka diperlukan pembentuka subprogram yang memiliki tugas atau kerja yang spesifik.
Secara umum bentuk function adalah sebagai berikut:
function nama_function(parameter)
{
...
...
return variabel;
}
Keterangan:
Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter disini sifatnya optional, parameter ibaratnya input yang akan diolah oleh function. Return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Return variabel juga bersifat optional. Return variabel perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Anda juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar cukup sering function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar tersebut, meng-include-kan saja nama file nya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini digunakan oleh para programmer handal dalam membuat aplikasi. Berikut ini contohnya:
Seperti biasa yaa kita akan belajar membuat program dari beberapa studi kasus berikut ini:
Secara umum bentuk function adalah sebagai berikut:
function nama_function(parameter)
{
...
...
return variabel;
}
Keterangan:
Setiap function pasti dan harus memiliki nama function. Nama function ini nantinya akan dipanggil oleh program utama bila akan digunakan. Parameter disini sifatnya optional, parameter ibaratnya input yang akan diolah oleh function. Return variabel merupakan perintah untuk memberikan hasil setelah dikerjakan oleh function. Return variabel juga bersifat optional. Return variabel perlu digunakan bila hasil dari pengolahan function ini akan digunakan untuk proses yang lain dalam program. Sedangkan bila hasil dari function tidak akan digunakan oleh program, maka tidak perlu diberikan perintah ini.
Anda juga bisa membuat beberapa function dalam file tersendiri, semacam daftar cukup sering function. Selanjutnya setiap kali butuh suatu function dalam daftar tersebut, meng-include-kan saja nama file nya, lalu panggil nama functionnya. Trik ini digunakan oleh para programmer handal dalam membuat aplikasi. Berikut ini contohnya:
Seperti biasa yaa kita akan belajar membuat program dari beberapa studi kasus berikut ini:
KASUS :
1.
Di SMA tentu anda telah mengenal rumus kombinasi C(m, n) yang
dirumuskan dengan:
Simbol ! menunjukkan
faaktorial, sebagai contoh 5! = 5 x 4 x 3 x 2 x 1 = 120.
Buatlah script PHP untuk
menghitung nilai C(m, n) dengan m dan n nya suatu input, dimana m ≥ n.
Dalam hal ini buatlah
sebuah function yang khusus untuk menghitung nilai factorial suatu bilangan.
Selanjutnya gunakanlah function tersebut untuk menhitung C(m, n).
2. Buatlah script untuk
menghitung jumlah bilangan ganjil antara 10 dan 123456. Gunakan function untuk
mengecek apakah suatu bilangan termasuk bilangan ganjil atau tidak.
3. Buatlah script untuk
mencari selisih jumlah detik dari dua waktu yang berbeda. Format input waktu
harus dalam bentuk hh:mm:ss
Contoh:
Waktu 1 = 12:03:10
Waktu 2 = 13:03:20
Selisih kedua waktu
adalah 3610 detik.
Petunjuk: Anda dapat
gunakan function explode() untuk memecah waktu ke dalam satuan jam, menit dan
detik untuk perhitungan.
PEMBAHASAN NIH:
Program Kasus 1:
<form method="post" action="">
<h2> Bilangan Kombinasi </h2><br>
Bilangan ke-1 <input type="text" name="m"><br>
Bilangan ke-2 <input type="text" name="n"><br>
<input type="submit" name="Submit" value="submit">
<input type="reset" name="Reset" value="reset">
<?php
//C (m,n) makanya
bilangan pertama diibaratkan m, kemudian bilangan kedua diibaratkan n
$m=$_POST[m];
$n=$_POST[n];
function kombinasi($m,$n)
{
$a=1;
for($c=$m;$c>=1;$c--)
{
$a=$c*$a;
}
// bilangan kedua
$b=1;
for($d=$n;$d>=1;$d--)
{
$b=$b*$d;
}
// selisih bilangan 1 dan 2
$e=$m-$n;
$f=1;
for($g=$e;$g>=1;$g--)
{
$f=$g*$f;
}
$kombinasi=$a/($b*$f);
return $kombinasi;
}
$hasil=kombinasi($m,$n);
echo "<br>Kombinasi
dari $m dan $n hasilnya adalah $hasil";
?>
Hasil:
Program Kasus 2:
<?php
//jumlah bilangan ganjil
antara 10 sampai 123456
for($a=10;$a<=123456;$a++)
$jumlah = $jumlah + ganjil ($a);
echo "Jumlah bilangan
ganjil dari 10 sampai 123456 adalah $jumlah";
function ganjil ($b)
{
if ($b%2==0)
return 1;
else
return 0;
}
?>
Hasil:
Program Kasus 3:
<form method="post" action="">
<h2> Selisih Jumlah Detik
dari Dua Waktu </h2>
<h3> Masukkan dalam bentuk
hh:mm:ss </h3>
Waktu 1 <input type="text" name="hh1">
<br>
Waktu 2 <input type="text" name="hh2">
<br>
<input type="submit" name="Submit" value="submit">
<input type="reset" name="Reset" value="reset"><br>
</form>
<?php
/*mencari selisih jumlah
detik dari 2 waktu yang berbeda
dengan bentuk hh:mm:ss*/
function selisih($jam)
{ //memecah waktu agar berbentuk hh:mm:ss
//Waktu 1
$pecah = explode (":", $jam);
$hour = $pecah[0]*3600;
$menit = $pecah[1]*60;
$detik = $pecah[2];
$total=$hour+$menit+$detik;
return $total;
}
$hh1=$_POST["hh1"];
$hh2=$_POST["hh2"];
$beda=selisih($hh1)-selisih($hh2);
echo "Selisih kedua waktu
tersebut adalah ".abs($beda)." detik";
?>
Hasil:
Oke sekian dulu belajar kali ini yaa,
~Percayalah pada kekuatan dirimu :))~
Komentar
Posting Komentar